Alumni State Institut of Islamic Studies Fakultas Syariah Jurusan Hukum Keluarga angkatan 2009

Foto saya
Palembang, SUMSEL, Indonesia
Cukuplah Allah Sebagai Penolong dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung

Tahukah kamu bahwa Do'a bisa merubah takdir??? "tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali do'a"

Kamis, 28 Maret 2013

Hey, buatlah dirimu bahagia.. bahagia itu dekat!

Asslamu'alaikum. wr. wb.

kata siapa sendiri itu sepi
kata siapa sendiri itu menyedihkan
kata siapa juga sendiri itu hina

itu kata-kata orang yang memiliki hati dan pikiran sempit
buka mata lebar-lebar, buka telinga lalu dengarkan dan lihatlah orang-orang disekeliling kita
yang menyayangi kita tanpa pamrih

dialah saudara-saudara sedarah kita
adik-adik, kakak, paman-bibi
pokoknya keluarga yang ada hubungan darah

sahabat-sahabat kita
yang selalu membawa canda tawanya dalam hidup kita
dan selalu ada bersama kita

pikirkan..
rasakan dalam-dalam..
renungkan..
lihatlah nikmat-nikmat Tuhanmu yang ada dalam hidupmu..

jangan cuma dilihat tapi disyukuri..
jangan selalu melihat keatas, tapi sering-seringlah melihat kebawah..
jangan selalu mengeluh disetiap keadaan..
nikmatilah semua proses dalam hidupmu dengan penuh kerelaan dan rasa syukur..

percayalah jika engkau pandai bersyukur maka bahagia selalu ada dihatimu^^

Senin, 25 Maret 2013

Ukhuwah itu indah apabila kita bertemu dan berpisah karena Allah

Unforgetable friendship^^

Ukhuwah kita dipertemukan di KKN kelompok 20 di Desa Muara Baru kayuagung



Ini tentang persaudaraan, persahabatan dan juga tentang pengalaman hidup bersama kalian
selama 1,5 bulan lamanya..

Ini adalah tentang rindu..
Rindu yang hanya bisa kusampaikan pada angin melalui lantunan doa..
Semoga kalian juga merasakan rindu ini..

Bertemu dan mengenal kalian sungguh membahagiakan..
Bertambah-tambah lagi saudarakuu..
Ukhuwah ini semoga tak berhenti sampai disini (saat KKN berakhir)..

Dunia ini begitu sempit ya..
Kita dipertemukan oleh Allah karena takdir..
Takdir yang tak mungkin hanya kebetulan tapi anugerah..

Percayalah bahwa aku pasti bakal merindukan kalian semua (Ainun & Habibi, buk kades, tha tha, Emy, Poetri ci lulut, Pak hum, Pak wo yang ngakunya Kyen dan Imam kami Ustad Hamid, Nenek kami sayang, adek-adek TPA ustad Yen dan adek-adek di Desa Muara Baru)
Sumpah aku merindukan kalian semua..~_~

Berharap bisa berjumpa dengan kalian lagi..
Semoga Allah masih mentakdirkan kita untuk bertemu dan berkumpul bersama lagi..
Amin.

Miss U So Much...^^

Sebuah kisah tentang kesabaran^^


“SABAR”

            Pernahkah anda mengeluh dalam kehidupan Dan tidak terima dengan keadaan, sehingga kerap batin ini berucap :
“Ya Allah mengapakah Engkau selalu menyelimuti aku dengan mendung kedukaan? Sementara orang lain tak pernah surut dengan kebahagiaan? Adilkah itu ya Allah? Di dunia ini aku merasa dihamba-tirikan, Aku merasa penuh dengan penderitaan. Satu masalah selesai, masalah lain datang silih berganti. Bahkan tak jarang muncul cobaan baru, padahal belum kering rasanya air mata duka ini.
            Ada sebuah kisah yang menarik. Mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi buat kita semua.
            Suatu ketika ada meseum yang sangat besar. Di dalamnya terdapat patung marmer dengan beralaskan lantai marmer yang indah. Patung itu dipasang di ruang utama. Banyak pengunjung dari seluruh dunia yang datang untuk mengagumi keindahan patung itu.
            Pada suatu malam, si lantai marmer, berkata pada patung itu,”Wahai patung marmer ini sungguh tidak adil . sungguh tidak adil, mengapa setiap orang yang datang dari seluruh dunia mengagumimu, sementara mereka menginjakan kakinya di atas tubuhku. Aku merasa terhina dengan ini semua, aku selalu diinjak-injak. Ini sungguh tidak adil!!!”
            Patung itu menjawab, “Tenang sahabatku, apakah kamu masih ingat, kita sesungguhnya dari gua yang sama? Bukankah kita sama-sama lahir dari tempat itu?
            Si lantai Marmer kembali berseru.
            “Yah, itulah yang membuatku tambah tidak adil. Kita lahir dari tempat yang sama tetapi kita mendapat perlakuan yang berbeda. Tidak adil!!!”
            Dengan tenang patung itu berkata.
            “Lalu, apakah kamu juga masih ingat saat ada seorang pematung yang datang kepadamu, namun kamu menolak itu semua? Apakah kamu masih ingat saat kamu menolak diukir oleh pahat-pahat itu?”
            “Ya tentu saja aku masih ingat, ujar si lantai. Aku benci pria itu. Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya? Pahat-pahat itu sangat menyakitkan.”
            “Betul, pematung itu tidak bisa bekerja membuat karya, sebab kamu menolak untuk diukir olehnya,” ujar si patung.
            Lantai itu bertanya lagi,
            “Lalu, mengapa demikian?”
            “Sahabatku, saat pematung itu selesai denganmu, Dan mulai mengukirku, aku tahu, suatu saat, aku akan tampil berbeda. Aku akan menjadi lebih baik suatu saat nanti. Aku juga tahu, kerja kerasnya akan membuatku tampil lebih indah. Aku menerima semua alat yang digunakannya. Walaupun memang, semua pahat-pahat itu begitu menyakitkan menimpa tubuhku.” Jelas si patung panjang lebar.
            Sakit demi sakit yang hadir itu bukan tanpa harga. Goresan-goresan yang menyakitkan bukan tanpa arti. Itu adalah cara Allah membentuk diri kita. Membentuk diri kita agar memahami akan arti kemuliaan. Ini cara Allah menurunkan kasih sayangNya pada kita semua. Bahkan kalau dipikir-pikir, jangankan kita sebagai manusia biasa, Nabi Muhammad pun yang maksum, manusia paling mulia kekasih Allah, tidak luput dari dera Dan cobaan. Sungguh kita malu apabila selalu berkeluh kesah.

Wasslam. Wr. Wb.
Dikutip : Buku "Muslimah Anti Galau"