Alumni State Institut of Islamic Studies Fakultas Syariah Jurusan Hukum Keluarga angkatan 2009

Foto saya
Palembang, SUMSEL, Indonesia
Cukuplah Allah Sebagai Penolong dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung

Tahukah kamu bahwa Do'a bisa merubah takdir??? "tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali do'a"

Rabu, 26 Juni 2013

Ajaibnya Perasaan

Benda Ajaib Itu Bernama Perasaan

Lepaskan segera, lemparkan jauh-jauh perasaan itu, nah, kalau dia memang jodoh terbaik, dia akan kembali dengan cara baik, cara terhormat. Kalau tidak kembali insyaAllah ada gantinya yang lebih baik (TereLiye).
Perasaan adalah perasaan. Sayang, cinta, benci, rindu adalah satu paket dalam perasaan. Mudah saja berkata lepaskan, lemparkan jauh-jauh perasaan itu? Bukannya tak mau melakukannya tapi pertanyaannya bagaimana caranya? Jika ia kerap kali melintas lalu lalang dihati dan pikiran kita. Okelah kita tau bagaimana caranya, tapi juga pun tak mudah melakukannya, agak sulit mungkin, butuh waktu yang sebentar atau mungkin waktu bertahun-tahun, entahlah. Andaikan kita memiliki remote perasaan yang dengan mudah, kapan saja dan dimana saja kita dapat meng-on-off kan perasaan kita hanya dengan sebuah tombol “klik” maka lenyaplah, mudah bukan. Tetapi masalahnya kita tidak memiliki remote perasaan, perasaan adalah urusan hati yang sejatinya hati kita berada dalam genggaman-Nya, hati ini milik-Nya, Dia yang memiliki hak untuk membolak-balikkan perasaan, dan kita hanya dititipkan sebuah benda bernama perasaan.
Oleh karena kita hanya dititipkan maka jagalah dengan baik titipan itu, jangan mudah kau buka-buka pintu perasaan itu. Apalagi jika ada seseorang yang asing yang datang kepada kita lalu bilang “I Love you” lalu dengan mudahnya kita membukakan pintu perasaan kita dan dengan ramah menyuruhnya masuk. Jangan mudah digombali ya? Semoga saja saya dan anda dijaga oleh Allah untuk tidak jadi manusia gampangan. Gampang digombali, gampang dirayu-rayu, gampang dipacari, gampang didekati. Semoga tidak, kita adalah pembelajar, maka yang namanya belajar adalah dari yang tidak bisa menjadi bisa. Mari sama-sama berusaha belajar untuk itu.
Lalu Jika kau belum bisa menghilangkan perasaanmu terhadapnya, maka jangan kau paksa. Biarlah perlahan namun pasti, selalu libatkan Allah. Mohon pada-Nya jika perasaan ini tak baik maka tolong hilangkan perasaan ini terhadapnya. Namun jika ini baik maka tolong jaga perasaan ini hingga waktu yang Kau ridhai itu datang.
Ingat ya, jangan pernah kau umbar-umbar perasaan sayangmu itu kepadanya, dikhawatirkan hal itu akan mengusik hatinya, merusak imannya, kasihan bukan? Jika kau sayang padanya maka jangan berani-beraninya kau usik hatinya. Jika kau merindukannya, sampaikanlah rindumu padanya lewat bisikan doa kepada Sang Pencipta cinta (Rabbmu) di setiap lima waktumu, sungguh terhormat bukan. Jika memang dia adalah jodoh terbaikmu maka janganlah khawatir tak berjodoh dengannya, kita memiliki Rabb yang sama, yang hati kita sama-sama ada dalam genggaman-Nya yang akan menyatukan kita. Jangan pernah berburuk sangka pada-Nya, teruslah pupuk sifat berbaik sangka pada-Nya ya. Kalaupun kau tak berjodoh dengannya maka janganlah bersedih, insyaAllah akan diganti dengan yang lebih baik menurut-Nya, yakinlah selalu, catat dan tanamkan dalam-dalam dihati dan pikiranmu.  Dan sungguh skenario Allah itu luar biasa INDAH.
            Dan ingat! Kita adalah sang pembelajar, saya dan anda. Mari kita sama-sama belajar. Mari sama-sama belajar mengikhlaskan, melepaskan, merelakan semuanya dengan senyum tetap dalam ikhlas. Semoga Allah memudahkan dan merihdai usaha-usaha kita untuk itu, aamiin.









Ini Tentangmu, Ibuku

Ini tentangmu, Ibuku.

Engkau adalah mentari yang tak pernah letih menyinari pagiku dengan hangatnya kasihmu
Engkau adalah sinar rembulan yang senantiasa menerangi malam-malamku yang gelap
Engkau adalah bahagiaku, hidupku, juga sedihku

Tak tega melihatmu penuh peluh dengan keringat lelah
Tak tega memandang wajah lelahmu yang perlahan mulai berubah mengeriput
Tak tega aku membiarkanmu sedih karenaku

Ibu, Maafkan anakmu yang mungkin tak pernah membahagiakanmu
Ibu, maafkan anakmu yang selalu menyusahkanmu
Ibu, maafkan anakmu yang sering membuatmu sedih karenaku

Saat kubertanya padamu Ibu, “apa gerangan yang bisa membuatmu bahagia?”
Engkau menjawab, “cukuplah melihatmu anakku hidup bahagia, maka akupun bahagia(ibu)”
Sederhana bahagiamu namun indah, sungguh mulia

Surgaku ada dibawah telapak kakimu, namun kuncinya ada pada ayah yang bekerja (AsmaNadia)
Mencintaimu adalah selalu menyebut namanya dalam bisikan doa-doa panjang di setiap lima waktu-Mu
Berharap yang terbaiklah senantiasa menghampiri kalian
Meski aku tak pernah bersuara untuk mengatakannya dihadapan kalian
Diamku adalah mencintaimu dalam doaku (keluargaku)